Tampilkan postingan dengan label Daerah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Daerah. Tampilkan semua postingan

31/12/23

AA Ade Kadarisman;

Ikhtiar Keumatan dan Kebangsaan




AA Ade Kadarisman Calon DPD RI Dapil Jawa Barat Nomor Urut Satu. (Image;istimewa)


JAKARTA- Track record seseorang pastilah berbeda-beda, begitu juga dengan H. Ade Kadarisman, S.SOS, MT, M. SC., yang tercatat sebagai  Pemerhati Komunikasi, Inovasi & SDGs, yang saat ini mendapatkan nomor urut 1 (satu) Calon DPD RI / Pusat dari Dapil Propinsi Jawa Barat yang meliputi 27 Kabupaten/kota. 


Seperti yang telah diketahui, penetapan DCT / Nomor Urut DPD RI (Dewan Perwakilan Daerah) Pusat sudah diumumkan beberapa waktu lalu pada 4 November 2023 dan H. Ade Kadarisman sudah sangat siap untuk melangkah dalam 'melayani masyarakatnya jika kelak terpilih.


Jejak Sang Ikhtiar Keumatan

Perjalanan menuju Senayan merupakan 'ikhtiar keumatan dan kebangsaan' sebagai tonggak utama H. Ade Kadarisman. Niatan tersebut sudah tertanam dalam keteguhan untuk pengabdian.


Disapa akrab dengan panggilan AA Ade Kadarisman, ia merupakan putra kelahiran Kabupaten Kuningan dari Desa Cilebak Kec Cilebak.


Sejak lulus dari SMAN 2 Kuningan 1995, ia   melanjutkan studi dan berkarir di Unpad Bandung (Staf Sekretaris  Rektor Unpad 1999-2006 & Dosen Fikom Unpad 2006-2023). 


Dalam perjalanan karir profesionalnya, AA Ade Kadarisman sempat mendapatkan tugas sebagai Wakil Direktur Unpad SDGs Center Unpad, hingga Direktur Tata Kelola Unpad dan Komunikasi Publik/ Kepala Kantor Internasional Unpad. 


Lalu dalam kiprah nasionalnya tersebut, ia sempat menjadi Tenaga Ahli Dirjen Diktiristek bidang Inovasi, serta menjadi Dewan Juri Nasional Anugerah Humas Diktiristek 2021 dan Dewan Juri Nasional Anugerah Kerjasama Diktiristek 2022. 


Perlu diketahui, sejak di usia muda ia Luwes dalam bergaul serta sudah aktif dalam berbagai kegiatan baik pendidikan, budaya, maupun sosial kemasyarakatan, jadi sudah familiar dalam bersosialisasi.


Debut perjalanannya terus melaju, hingga saat mahasiswa sempat menjadi Pemred Buletin BENDE Lingkung Seni Sunda (Lises) UNPAD (1997), Pemred Buletin Visi Spektrum (1998) serta Wakil Ketua BEM Fikom ekstensi Unpad (2000), Presenter Kuis Cepat Tepat TVRI Bandung (1998-1999).


Kemudian sempat di Tim Misi Kebudayaan Indonesia ke Malaysia dan Eropa, hingga menjadi Wakil Muda Indonesia untuk Forum Pemuda UNESCO (UNESCO Youth Forum) 2005 melalui Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO di Markas Besar UNESCO Paris Perancis. 


Jebolan Magister Studi Pembangunan ITB dan Master of Environment  Universite Paris 1 Pantheon Sorbonne Paris Perancis ini juga mendapatkan amanah sebagai Wakil Sekjen Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat, serta Wakil Ketua Umum ISKI Pusat (2017-2021) serta Koordinator Nasional ISKI Peduli Covid-19 (2020). 


Hingga saat ini masih menjadi salah satu Dewan Pakar ISKI Pusat dan Ketua Forum Jejaring Komunikasi Inovasi Indonesia. 


Pegiat SDGs dan Inovasi ini, sejak 2016 juga mendirikan Komunitas Prakarsa Akar Bumi sebuah komunitas yang  memberikan pembelajaran gratis melalui Program Belajar Gembira Bahasa Inggris dan Bahasa Sunda untuk anak-anak yang tidak mampu (anak dari buruh pabrik, asisten rumah tangga, ojek, danlain-lain) di Cileunyi Kab Bandung. 


Dukungan 

Dalam percakapan beberapa waktu lalu, dikutip dari Sergap. Co.Id, ia menyebutkan bahwa, “Satu hal yang mengejutkan saya, di saat verifikasi faktual ini berlangsung, nyatanya banyak masyarakat khususnya di Kuningan yang antusias berikan dukungan kepada saya.”


Katanya lagi, “Malah ada yang menanyakan ke petugas verifikasi (PPS, red), kenapa nama mereka tidak dimasukkan sebagai pendukung saya,” paparnya (29/07/2023).





Banyaknya masyarakat Kuningan, khususnya umum yang mendukung H.Ade Kadarisman untuk maju DPD RI, jelas tidak terlepas dari keberadaan keluarga besar Ade Kadarusman ini di daerah tersebut.


H. Ade Kadarisman. S. SOS., MT. M.SC., menyampaikan, banyaknya dukungan yang mengalir untuk pria kelahiran Kuningan ini, salah satunya faktor keluarga.


Disamping kelurga juga banyak dukungan dari berbagai kabupaten antaranya Subang, Purwakarta dan Karawang.


Disela-sela berbagai aktivitasnya, AA Ade Kadarisman masih menyempatkan diri menulis untuk media massa terutama seputar Komunikasi, Lingkungan, SDGs dan Inovasi. 


Saat ini tinggal di kawasan Cileunyi Kab Bandung, dan masih berkeling ke berbagai daerah untuk memberikan Literasi  baik yang berhubungan dengan pendidikan untuk semua, budaya & masyarakat adat, inovasi desa, komunikasi, maupun lingkungan. * (Red)



 Red



Bagikan

Komentar & Pesan

Nama
Email *
Pesan *
Pesan dan komentar Anda tidak di publikasikan. Terimakasih.
        
 
WAKTU SAAT INI:
Follow:
Facebook  Twitter  Instagram  Youtube  
mediadata.co.id - News & Report   





    26/08/23

    Megembangkan Ekonomi Kreatif Perlu Perkuat UKM dan BUMDes


    Yayat Rusmana, atau Kang Yaru. (Ist)


    BANDUNG- Bupati Bandung Dadang Supriatna memberikan dorongan agar mengelaborasi  keberadaan ratusan lingkung seni dan budaya di Kabupaten Bandung dengan berbagai kegiatan ekonomi kreatif dan parwisata, dalam rangka memaksimalkan pemanfaatan lonjakan kunjungan wisatawan ke Kab. Bandung baru baru ini. Bahkan akan melonjak lebih besar lagi tahun ini mengingat akan berlangsungnya Pertadingan  Piala Dunia U17 pada 10 November sampai 2 Desember2023 mendatang, yang salah satu venue pertandingannya akan berlangsung di Stadion Jalak Harupat, Soreang, kab. Bandung.  


    Menurut data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Bandung, jumlah kunjungan wisatawan ke Kab. Bandung tahun 2022 lalu mencapai 6,55 juta wisatawan atau melonjak 300% dsbanding dua  tahun sebelumnya (2020) sebanyak 2,07 juta jiwa. Karena menurut Drs. Yayat Rusmana, aktifis politik (bendahara) DPC Gerindta Kab. Bandung, menjabarkan perlunya penguatan sektor Usaha Kecil  Mikro (UKM) dan BUMDes untuk memenuhi ajakan bupati agar memaksimalkan pemanfaatan lonjakan wisatawan  dengan berbagai kegiatan ekonomi kreatif.



    Dalam hal ini, penguatan BUMDes bisa berperan dengan memberdayakan pelaku ekomomi kecil dan mikro (UKM), baik dari aspek permodalan, pembinaan, distribusi dan pemasaran. Tentunya dengan keterbatasan financial dan manajemen yang ada, BUMDes bisa menjalin kerjasama dengan investor sebagai pihak ketiga.


    “Untuk itu bila perlu disiapkan payung hukumnya,“ usul  Yayat Rusmana, atau Kang Yaru yang kini menjadi bakal calon anggauta legislatif Kab. Bandung dari Partai Gerindra, “Peran asosiasi BUMDes Kab. Bandung dan Jawa Barat, bisa bersinergi lebih massif lagi untuk menjalin kemitraan dan kerjasama dengan pihak ketiga,” tegasnya lagi mengingat Kang Yaru sendiri memiliki usahan kuliner dan berbagai bidang usaha lainnya.*



     Edu Kusdian 



    Bagikan

    Komentar & Pesan

    Nama
    Email *
    Pesan *
    Pesan dan komentar Anda tidak di publikasikan. Terimakasih.
            
     
    WAKTU SAAT INI:
    Follow:
    Facebook  Twitter  Instagram  Youtube  
    mediadata.co.id - News & Report   





      08/06/23

      Pepi Januar Pelita, Tokoh Gerakan Koperasi Kabupaten Bogor

      KOPERASI MENJADI SOLUSI



      BOGOR- Bila menyebut namanya di kalangan gerakan koperasi, khususnya di Kabupaten Bogor, tidak ada yang tidak mengenalnya. Karena memang setelah cukup lama berkecimpung di dunia perkoperasian, figur yang ditokohkan para penggiat koperasi di Kabupaten Bogor ini masih menyimpan mimpi dan harapan tentang masa depan koperasi sebagai sokoguru ekonomi. 


      Berikut hasil perbincangan dengan Pepi Januar Pelita di kantornya di Sindang Barang, Bogor, usai mengadakan rapat dengan pengurusnya di awal Juni 2023.


      Bagaimana Anda melihat kondisi koperasi di Kabupaten Bogor?

      Koperasi sebagai badan usaha, idealnya berangkat dari filosofi masyarakat Indonesia yang basisnya gotong royong dan musyawarah mufakat. Karena itu koperasi harus berada di posisi diagungkan sebab secara konsep, koperasi berangkat dari nilai-nilai luhur tadi. Meskipun saya harus bilang agak sulit mendeskripsikan situasi koperasi di Kabupaten Bogor hari ini. Kenyataannya, secara konkret dan argumentatif, sebagian koperasi di Kabupaten Bogor menjadi sulit berkembang karena penyebabnya cukup kompleks.


      Solusinya?

      Kita harus menjaga marwahnya koperasi. Sebagaimana semangat berdirinya koperasi di dunia dan di Tanah Air yang kemudian oleh Bung Hatta,  Bapak Koperasi, nilai-nilai luhur berkoperasi menjadi semangat bangsa ini dalam menjalankan sistem ekonomi kerakyatan. Jika tidak dijaga akan ada pergeseran dari nilai-nilai luhur tadi. Maka tidak heran jika hari ini ada yang berbisnis mengatasnamakan koperasi tapi tidak ada nilai-nilai koperasinya.


      Cara meluruskannya?

      Ada pengawasan yang bertujuan menjaga nilai-nilai perkoperasian. Karena dengan adanya pengawasan tadi, nilai, prinsip dan jati diri koperasi akan tetap terjaga.


      Dimulainya dari mana?

      Karena koperasi entitas usaha yang unik jadi tidak  bisa disamakan dengan usaha bisnis lainnya. Tapi jika bicara koperasi, dokrin dan intruksi dalam berkoperasi ada kesamaan visi.


      Jika hari ini ada koperasi yang jalannya terseok-seok atau bermasalah. Bisa jadi kehadirannya tidak berangkat dari nilai-nilai perkoperasian. 


      Ada ruang buat orang memanfaatkan badan hukum koperasi?

      Saya melihat penegakan hukum dari pemerintah sebagai representasi negara masih lemah. Seharusnya ada penegakkan hukum dan pendirian koperasi harus dikawal. Karena ada koperasi yang jumlah assetnya besar  tidak melakukan rapat anggota tahunan (RAT) dan ini dibiarkan. Ketika ada masalah yang menjadi korban masyarakat yang menyimpan dananya di koperasi tersebut. 


      Kondisi seperti ini sebenarnya dilema atau fenomena?

      Ini fenomana. Menurut saya harus jadi pemicu bagi otoritas yang memiliki kewenangan untuk menyikapinya.


      Solusinya?

      Harus ada langkah secara komprehensif. Stakeholder koperasi harus menyadari, ini ada masalah di perkoperasian. Jika tidak ada kesadaran dan kepedulian akan makin banyak masyarakat yang menjadi korban dari keberadaan koperasi seperti itu. Dengan nilai dana triliunan yang dimanfaatkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.


      Upaya yang Anda lakukan di Kabupaten Bogor?

      Kami mengajak berbagai pihak untuk memberikan usulan tentang koperasi dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) di tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten  agar menjadi program pemerintah daerah.  Tapi memang belum semuanya berjalan, kami masih harus memperjuangkannya, terutama dalam hal kebijakan anggaran. 


      Masih harus kerja keras?

      Saya meminta ada peran pemerintah daerah dalam penciptaan iklim berkoperasi. Tentunya melalui dinas terkait, Dinas Koperasi dan UKM, yang merancang konsep bagaimana iklim berkoperasi bisa tumbuh di Kabupaten Bogor. Hari ini yang terlihat seksi justru usaha mikro kecil menengah. Padahal UMKM dan koperasi bukan berhadap-hadapan.Justru harus diciptakan iklim dimana UMKM menjadi anggota koperasi dan koperasi yang melakukan pembinaan terhadap UMKM. 


      Harus duduk bareng lagi?

      Iya, duduk bareng lagi berupaya untuk menyamakan pemikiran lagi. 


      Saya melihat, salah satu yang menjadi hal krusial adalah pemahaman penjiwaan tentang berkoperasinya, dalam hal ini sumber daya manusianya. Penempatan orang dalam posisi di kedinasan tidak lagi didasarkan pada kompetensi. Makanya perlu waktu untuk adaptasi dan belajar lagi mengenai perkoperasian. 


      Koperasi harus mengikuti perubahan zaman?

      Koperasi itu dilahirkan sebagai sebuah lembaga yang memiliki kemampuan beradaptasi dan berkelanjutan. Misalnya di era sekarang, kemampuan digitalisasi sudah harus dimiliki koperasi dan insan koperasinya.


      Bagaimana dengan  keikutsertaan kaum milenial dalam perkoperasian?

      Tidak bisa dipungkiri setiap kita mengadakan kegiatan pelatihan yang jadi pesertanya kebanyakan usia lanjut.

      Kedepan, kami ingin penggerak koperasi adalah anak muda yang sesungguhnya. Perkenalan akan seluk beluk koperasi bagi kaum milenial bisa melalui koperasi siswa (Kopsis) dan koperasi mahasiswa (Kopma). Ini bisa dilakukan jika kami diberi kesempatan  untuk mengenalkan perkoperasian pada setiap tahun ajaran baru di saat sekolah atau kampus melaksanakan masa orientasi studi. Ada sesi tanya jawab tentang perkoperasian di sana. 


      Anda punya mimpi tentang koperasi?

      Saya ingin koperasi  mampu menjelma dalam bentuk sesungguhnya, melalui dukungan seluruh pemangku kepentingan. 


      Jika bangunan koperasi tidak ideal, yang terjadi tujuan luhur pendirian koperasi menjadi tidak maksimal. Dan yang ideal ini juga bukan sesuatu yang diluar batas kemampuan. Tinggal bagaimana political will pemerintah dan pengurus koperasi konsisten dan komitmen dalam penegakan hukum dan pengawasannya.


      Makna anggota koperasi menjadi sejahtera harus bisa dilihat indikator sejahteranya di mana. Terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan dan papan. Serta terlayaninya kesehatan dan pendidikan bagi anggota koperasi tersebut. Dengan kata lain, koperasi menjadi solusi atas indikator sejahtera itu. *(OAR)



       Red



      Bagikan

      Komentar & Pesan

      Nama
      Email *
      Pesan *
      Pesan dan komentar Anda tidak di publikasikan. Terimakasih.
              
       
      WAKTU SAAT INI:
      Follow:
      Facebook  Twitter  Instagram  Youtube  
      mediadata.co.id - News & Report