PESATNYA PEMAKAIAN PRODUK INDUSTRI
BATA RINGAN DI INDONESIA, 2024
Bataringan autoclaved aerated concrete (AAC) yang formulanya diketemukan tahun 1923 lalu di Swedia, kemudian dikembangkan lagi oleh Joseph Hebel di Jerman pada tahun 1943.Kini, di Indonesia bataringan sudah marak dipakai di Indonesia, nyaris menenggelamkan pemakaian batabata merah maupun batako di berbagai pelosok kota. Padahal produk bata milineal ini baru diperkenalkan di negara kita oleh PT Hebel Indonesia yang beroperasi sejak tahun 1995 lalu.
Meningkatnya kebutuhan sector properti di Indonesia, seperti pembangunan rumah tinggal, apartemen, mall, perkantoran, pabrik dan gedung–gedung bertingkat, maka kebutuhan bahan bangunan bataringan semakin pesat karena selain kuat, juga memiliki berapa jenis yang relative ringan sehingga aman digunakan untuk bangunan bertingkat maupun perumahan.
Bahkan kini, perkembangan bataringan tak hanya dipakai di kota saja, tetapi juga sudah mulai banyak digunakan di pedesaan.
Data dari Kementerian Perindustrian menyebutkan, saat ini terdaftar 218 perusahaan produsen batubata dalam lingkup nasional. Total jumlah itu memang tidak hanya perusahaan batubataringan, namun bercampur dengan produsen batubata tanahliat (batamerah) dan batubata dari semen (batako).
Dari total jumlah perusahaan penghasil batubata itu, produsen batubataringan yang tergabung di Asosiasi Proberindo (Perkumpuan Produsen Beton Ringan Indonesia) hanya sekitar 28 perusahaan.
Namun begitu, selain masih ada produsen bataringan skala pabrikan yang belum tergabung di Asosiasi Proberindo, juga masih produsen bataringan skala kecil (UKM) yang memproduksi bataringan secara manual dan penetrasi pasarnya juga menyebar hingga keberbagai pelosok daerah.
Selama tahun 2013-2018, produksi bata ringan (AAC dan CLC) meningkat dari 6,1 juta m3 menjadi 8,5 juta m3, dengan pertumbuhan rata-rata setiap tahunnya sekitar 8,8%. Namun dalam periode lima tahun berikutnya (2019-2023), pertumbuhan rata-rata per tahunnya masih mengalami peningkatan sekitar 6%, atau produksinya pada 2023 lalu menjadi sekitar 14,1 juta ton.
Pertumbuhan produksi tersebut akan terus meningkat, mengingat pembangunan proyek property komersial perumahan terintegrasi skala besar (rumah tapak, apartemen, mal dan lainnya) terus berlanjut. Bahkan untuk bata ringan CLC, pemakaian produknya sudah hampir merata dalam pembangunan perumahan di berbagai daerah.*
VIDEO TERKAIT
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Peluang Besar ke Kawasan Timur
1.3. SNI Ilegal Bata Ringan Diancam Pidana
1.4. Keunggulan Bata Ringan
1.5. Faktor Pendorong Industri Bata Ringan
II. GAMBARAN PRODUK
2.1. Gambaran Produk
2.2. Keunggulan Produk Bata Ringan
III. PRODUSEN BATA RINGAN AAC
3.1. Produsen Bata Ringan AAC
3.1.1. PowerBlock
3.1.2. Blesscon
3.1.3. Mercusuar
3.1.4. Jayabrick
3.1.5. Kallablok
3.1.6. Focon
3.1.7. Falcon
3.1.8. Citicon
3.2. Sepuluh Pemain Besar
3.3. Proyek Powerblock hingga ke pelosok daerah
IV. PRODUKSI BATA RINGAN
4.1. Produksi bata ringan AAC capai 14,1 juta m3
4.1.1. Prognosa produksi produsen besar bata ringan AAC
4.1.2. Spesifikasi Produk 12 pemain besar bata ringan AAC
4.2. Serbuan mesin dari China
4.3. Perkembangan harga AAC stabil
4.4. Lokasi proyek menentukan harga
V. IMPOR EKSPOR BATA RINGAN
5.1. Impor dan Ekspor bata ringan AAC tidak cukup berart
5.2. Perkembangan impor bata ringan AAC
5.2.1. China pemasok terbesar bata ringan
5.3. Perkembangan ekspor bata ringan AAC
5.3.1. Vietnam ambil alih penyerap terbesar bata ringan
VI. KONSUMSI BATA RINGAN
6.1. Estimasi konsumsi bata ringan
6.1.1. Konsumsi bata ringan AAC
6.1.2. Estimasi nilai konsumsi bata ringan AAC
6.2. Konsumsi bata ringan CLC
6.3. Konsumsi bata ringan AAC dan CLC
6.4. Pangsa pasar bata ringan menurut wilayah
VII. INDUSTRI SEMEN INSTANT (MORTAR)
7.1. Deskripsi produk
7.2. Perkembangan kapasitas produksi terpasang
7.3. 7.3. Produsen semen instant (mortar)
7.3.1. Mortar Utama
7.3.2. Powerblock
7.3.3. Grand Elephant
7.3.4. Mitra Mortar Indonesia (MMI)
7.3.5. Ducon Tetrablok Indonesia,PT
7.3.6. Multi Mortar
7.3.7. Aplus Pacific
7.3.8. Toyo Mortar Indonesia
7.3.9. Adiwisesa Mandiri
7.3.10. Uzindo Indonesia
7.3.11. Anugerah Abadi Mortar
7.3.12. Guna Bangun Jaya
7.3.13. Broco Industries
7.3.14. Moncrete International
7.4. PT.Semen Indonesia incar bisnis semen instant (mortar)
7.5. Produksi semen instant (mortar)
7.6. Pangsa pasar semen mortar
7.7. Perkembangan harga semen mortar
7.8. Perkembangan impor bahan additives mortar
7.8.1. China pemasok terbesar
7.9. Perkembangan ekspor additives mortar
7.9.1. Ekspor mortar ke Korea terbesar
7.10. Konsumsi tumbuh sekitar 6% per tahun
7.11. Konsumsi semen instant menurut jenisnya
7.12. Kesimpulan
7.13. Proyeksi semen instant tumbuh 8% per tahun
7.14. Benchmark untuk PT Ducon Tetrabloc Indonesia
7.14.1 Distribusi pemasaran Sinar Indogreen Kencana
VIII. PERKEMBANGAN INDUSTRI SEMEN DI INDONESIA
8.1. Latar belakang
8.2. Jenis semen yang diproduksi
8.3. Kapasitas produksi melonjak
8.4. Profil produsen semen
8.4.1. PT Semen Indonesia
8.4.2. PT Semen Padang
8.4.4. PT Semen Tonasa
8.4.2. PT Semen Gresik
8.2.5. Thang Long Cement, Vietnam
8.4.6. PT.Solusi Bangun Indonesia (d/h Holcim Lafarge Indonesia)
8.4.7. PT. Indocement Tunggal Prakarsa, (ITP)
8.4.8. PT Semen Bosowa Maros (PT. SBM)
8.4.9. PT Semen Baturaja (PT. SB)
8.4.10. PT.Semen Kupang (PT. SK)
8.4.11. Anhui Conch Cement Indonesia (CCI)
8.4.12. Jui Shin Indonesia (JSI)
8.4.13. PT.Cemindo Gemilang
8.4.14. PT.Semen Jawa (Siam Cement)
8.4.15. PT Semen Puger
8.4.16. PT. Sinar Tambang Arthalestari (PT. STAR)/Pan Asia
8.5. Proyek baru industri semen
8.6. Perkembangan produksi semen
8.7. Perkembangan ekspor semen
8.8. Perkembangan impor semen
8.8.1. Impor semen turun tajam
8.9. Perkembangan konsumsi semen
8.10. Wilayah luar Jawa menjadi pertumbuhan konsumsi semen. terbesar
8.11. Harga
8.12. Pemasaran
8.13. Prospek
IX. GAMBARAN INDUSTRI BAHAN BAKU NON SEMEN
9.1. Industri gypsum
9.2. Kebutuhan Produk Gipsum
9.3. Lokasi Pabrik
9.4. Perkembangan impor gypsum & other plasters
9.5. Thailand pemasok gypsum terbesar
9.6. Impor gypsum menurut importir
9.7. Bahan baku pasir silika
9.8. Persebaran Endapan Pasir Kuarsa di Indonesia
9.9. Produksi Pasir Kuarsa
9.10. Bahan baku aluminium pasta
9.10.1. Perkembangan impor aluminum pasta
9.11. India ambil alih sebagai pemasok terbesar alumunium
powder
9.12. Impor aluminium powder menurut importir
X. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI (PROYEKSI BATA RINGAN DAN SEMEN INSTAN)
10.1. Kesimpulan
10.1.1. Utilitas bata ringan AAC capai 60%
10.1.2. Segmentasi pasar AAC
10.2. Proyeksi dan Rekomendasi bata ringan. *
Drs. Dudi Kusdian
(Direktur)
_______________________
Untuk memperoleh data aktual yang lebih akurat dan feasible bagi pengambil kebijakan dalam pengembangan usaha tersebut, buku study ini sangat berguna bagi para pemain dan stake holders industri terkait, investor maupun jasa perbankan. Produk buku dari PT Media Data Globalindo (Media Data Riset) ini kami tawarkan Rp 8.500.000 per eksemplar. Bagi yang berminat bisa kontak langsung Dudi WA 08121060600 atau email: mediadataglobalindo@gmail.com.
• Redaksi | mediadata.co.id | 2024
_______________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar