• Headline
  • H⭕rizon
  • Review
  • About us






  • 02/12/21

    Soft Launching

    Rehabilitasi Kawasan Mangrove Digelar Pelindo

    .

    PT Pelindo gelar  Soft Launching Rehabilitasi Kawasan Mangrove. Image:ist


    Indramayu - Bersinergi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), PT Pelindo gelar  Soft Launching Rehabilitasi Kawasan Mangrove. Langkah ini sebagai upaya mempercepat rehabilitasi kawasan mangrove nasional di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (27/11/2021). 


    Kegiatan ini sebagai tindak lanjut Perjanjian Kerja Sama Kegiatan Rehabilitasi Mangrove melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)/Corporate Social Responsibility (CSR) yang di tandatangani pada September lalu. Hadir dalam acara itu, Asisten Deputi Pengelolaan Perubahan Iklim dan Kebencanaan Kemenkomarves Kus Prisetiahadi, Bupati Indramayu Nina Agustina, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (P4K) KKP Muhammad Yusuf, Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo Ali Mulyono, serta kelompok pembudidaya ikan dan tani Kabupaten Indramayu. 


    "Kami berterima kasih kepada Pelindo yang telah mendukung Pemerintah dalam melakukan rehabilitasi kawasan mangrove melalui program TJSL," kata Kus Prisetiahadi. Pemerintah Kabupaten Indramayu yang bersedia menerima, mendukung, dan memfasilitasi kegiatan ini patut diapresiasi. Sebab, pemerintah menurutnya memiliki tanggung jawab dalam melakukan rehabilitasi kawasan mangrove seluas 600.000 Ha yang tidak mungkin dilaksanakan seluruhnya menggunakan APBN. Peran BUMN menjadi penting untuk mendukung kesuksesan target program tersebut.


    Untuk diketahui, Kabupaten Indramayu memiliki panjang garis pantai kurang lebih 147 kilometer yang merupakan salah satu daerah Pantai Utara Jawa Barat yang sangat strategis dan berkembang. Kawasan pantai di Kabupaten Indramayu juga memiliki daya tarik wisata sehingga menjadi sumber biota laut yang melimpah serta mempunyai lahan hutan mangrove yang cukup luas. 


    Sementara Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, kawasan mangrove harus benar-benar dijaga dan dikembangkan. Mangrove bukan hanya untuk mengendalikan dan melestarikan ekosistem pantai, melainkan bias diolah menjadi produk olahan yang bisa dikonsumsi dan menjadi produk UMKM. "Saya berharap kedepannya kegiatan rehabilitasi kawasan mangrove dapat terus dilakukan,  melibatkan lebih banyak unsur lagi. Semakin banyak yang berperan, semakin maksimal pula hasil yang didapat,” ujar Nina.


    Sebab, Kawasan Mangrove lanjut Nina adalah  salah satu kawasan ekosistem di wilayah pesisir yang memiliki banyak manfaat dan nilai ekonomi yang tinggi. Selain itu, Mangrove juga dapat menjaga kawasan pesisir dari bencana alam seperti tsunami dan mencegah abrasi. Berdasarkan Peta Mangrove Nasional tahun 2021. Kondisi ekosistem mangrove di Indonesia seluas 3,36 Juta Ha, dengan total mangrove lebat seluas 3,1 Juta Ha, mangrove sedang seluas 188.363 Ha, dan mangrove jarang seluas 54.474 Ha. 


    Rehabilitasi kawasan mangrove di Kabupaten Indramayu dilakukan melalui program Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) sesuai dengan instruksi Presiden dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).  Padat Karya Penanaman Mangrove oleh Pelindo ini dilaksanakan oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) Bakau Rimba Jaya di Desa Lamarantarung, Kecamatan Cantigi dengan lahan seluas 75 Ha. "Kegiatan rehabilitasi kawasan mangrove ini juga memberdayakan para istri nelayan melalui peningkatan kapasitas masyarakat dengan memberikan sarana pengolahan produk turunan mangrove menjadi produk bernilai ekonomis," kata Muhammad Yusuf.



    Bagikan

    Komentar & Pesan

    Nama
    Email *
    Pesan *
    Pesan dan komentar Anda tidak di publikasikan. Terimakasih.
            
    BERITA LAINNYA


     
    WAKTU SAAT INI:
    Follow:
    Facebook  Twitter  Instagram  Youtube  
    mediadata.co.id - News & Report   

  • Reports&Review
  • About Us







  • Tidak ada komentar: