Tampilkan postingan dengan label KUKM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KUKM. Tampilkan semua postingan

20/05/23

Dudung Durahman, Ketua Pengurus Koperasi Pegawai PT Belfoods Indonesia;

Bermanfaat Untuk Orang Lain 


Dudung Durahman.


BOGOR- Berbincang dengan  pria yang dulu pernah menolak diangkat sebagai ketua Kopabi meski secara aklamasi anggota sudah memilihnya karena alasan istrinya masih bekerja menjadi kasir di toko milik koperasi yang sama, larut dalam suasana keakraban.


Perbincangan semakin terasa hangat di kantornya di Kompleks Citra Indah Bukit Raya, Jl. Raya Jonggol, Sukamaju, Jonggol, Bogor, Jawa Barat, saat figur yang punya motto 'hidup harus  bermanfaat untuk orang banyak' itu bercerita bagaimana untuk bisa dihargai, kita harus lebih dulu menghargai orang lain. 


Karena itu, koperasi yang diketuainya yang semula memakai kata koperasi karyawan beralih menjadi koperasi pegawai. Supaya terasa lebih lembut, katanya.


Berikut hasil perbincangan dengannya :


Sejak kapan peralihan nama dari Koperasi Karyawan PT Belfoods Indonesia menjadi Koperasi Pegawai PT Belfoods Indonesia (Kopabi)?


Sejak 2018, prosesnya tetap melalui Rapat Anggota. Saat masih bernama Koperasi Karyawan, skupnya hanya di simpan pinjam dan penjualan produk-produk yang dibuat perusahaan. Setelah ganti nama, ada penambahan unit usaha dan memantapkan diri menjadi koperasi konsumen.


Prosesnya panjang?


Iya, awalnya hanya perkumpulan para manajer dan pegawai. Saat ngobrol-ngobrol muncul ide pembentukan koperasi. Pencetusnya Pak Agus Widodo, Pak Nandang dan lainnya. Maka dimulailah kegiatan pra koperasi, menjalankan usaha seperti layaknya koperasi tapi belum berbadan hukum. Selanjutnya dibuat badan hukum dan saya diminta jadi pengurus di bidang  usaha yang menjual produk-produk buatan perusahaan sendiri.


Sampai akhirnya terpilih menjadi Ketua Kopabi, bagaimana ceritanya?


Ketua Pengurus Koperasi di periode pertama, namanya Ibu Kristin. Beliau dan pengurus lainnya yang melengkapi legalitas koperasi ini, seperti akta pendirian dan lainnya. 


Selanjutnya saya yang dipercaya untuk melanjutkan apa yang sudah dirintis mereka. Masa jabatannya tiga tahun. Tetapi karena ada perubahan dari konvensional menjadi syariah dan disesuaikan dengan perundang-undangan, periodenya diubah menjadi lima tahun. Dalam Rapat Anggota disampaikan, apakah memilih lagi ketua yang baru atau masa jabatannya ditambah dua tahun menjadi lima tahun. Anggota setuju diperpanjang sampai akhir tahun 2023 ini.


Anda merelakan waktu untuk berbuat lebih banyak di Kopabi?


Bagi saya lebih ke arah bermanfaat untuk orang lain. Jika bisa menjalankan amanah dengan baik, akan ada banyak orang yang terbantu. 


Cara menjalankannya bagaimana?


Saya taat aturan dan membiasakan disiplin. Mentaati aturan dari perusahaan atau aturan berkoperasi dari kementerian atau Undang-Undang yang ada. Pada dasarnya, jika koperasi dijalankan sesuai aturan. Saya yakin koperasi akan maju. Koperasi tidak maju karena pengurusnya tidak taat aturan dan kurang profesional.


Prestasi yang sudah Anda dan Kopabi raih apa saja?


Kadang-kadang kita beda segmen. Misalkan koperasi produsen, yang paling banyak produksinya dan pangsa pasarnya luas maka bisa menjadi juara. Kalau kita koperasi konsumen diukur dari peningkatan sisa hasil usahanya (SHU) setiap tahun, ada peningkatan atau tidak. Koperasi sudah bisa melayani dan menyejahterakan anggota saja, itu sudah sebuah prestasi. 


Kebahagiaan yang Anda rasakan sebagai Ketua Pengurus Kopabi?


Saya punya ilmu dan saat dipraktikkan di Kopabi bisa bermanfaat untuk orang lain. Itulah kebahagiaan saya. 



Yang paling berkesan?


Kopabi punya produk, diantaranya ada yang namanya Pinjaman Pembiayaan dan Pinjaman Darurat. Dengan adanya produk tersebut, banyak anggota Kopabi merasa terbantu jika menghadapi kondisi darurat, seperti biaya rumah sakit atau biaya sekolah anak. Apalagi di Pinjaman Darurat, Kopabi tidak memungut jasa kepada anggota. Sayangnya karena keterbatasan jumlah dana yang tersedia. Anggota kadang-kadang harus menunggu untuk mendapatkan pinjamannya. Ini yang sedang kami usahakan agar setiap ada pengajuan pinjaman bisa langsung kami layani. Ini yang berkesan tapi juga jadi perhatian serius.


Anda melihat gerakan koperasi, khususnya koperasi pegawai atau koperasi karyawan seperti apa?


Koperasi pegawai atau koperasi karyawan akan terus maju selama pengurusnya profesional. Kenapa? Karena sumber dananya jelas, pembayaran simpanan dan kewajiban lainnya jelas. Tinggal potong dari gaji anggota di perusahaan, selesai. Cuma masalah bisa muncul dari pengurusnya, bisa tidak untuk menjalankan kepercayaan anggota dan berani melakukan terobosan-terobosan.


Masih ada mimpi yang harus diwujudkan?


Saya ingin kedepannya ada kenangan, selama menjadi pegawai di  PT Belfoods Indonesia, saya mempu membawa teman-teman mengenal dan bisa menjalankan Kopabi. Dan selanjutnya ada pengganti saya yang bisa lebih baik dan memajukan Kopabi.


Harapan lainnya?


Saya bersama rekan gerakan koperasi di wilayah Bogor Timur ingin memprakarsai berdirinya sekunder koperasi konsumen. Karena manfaatnya banyak, bisa memiliki dana gabungan, punya depot sembako sendir dan lainnya. Intinya dengan adanya sekunder koperasi konsumen transaksi akan lebih mudah dan murah dan manfaatnya lebih banyak.*(OAR)


Red



Bagikan

Komentar & Pesan

Nama
Email *
Pesan *
Pesan dan komentar Anda tidak di publikasikan. Terimakasih.
        
 
WAKTU SAAT INI:
Follow:
Facebook  Twitter  Instagram  Youtube  
mediadata.co.id - News & Report   





    15/05/23

    SUWANDI; Pengawas Koperasi, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor

    Masyarakat Sejahtera Bukan Sekadar Slogan


    SUWANDI, Pengawas Koperasi, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor.


    BOGOR- Ditemui menjelang jam pulang kerja di kantornya di Jl. KSR. Dadi Kusmayadi, Kel. Tengah, Cibinong, Bogor,  di awal Mei 2023. Pegawai yang sudah mengabdikan dirinya di dunia perkoperasian sejak lama itu, menyambut mediadata.co.id dengan keramahan khas masyarakat Sunda. Berikut hasil perbincangan dengannya.


    Bagaimana kondisi koperasi di Kabupaten Bogor setelah pandemi Covid 19?


    Sedikit banyak pasti ada pengaruhnya, terutama bagi Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Di luar itu dampaknya tidak terlalu signifikan bagi koperasi-koperasi lainnya. KSP terpengaruh karena banyak anggotanya yang pinjam ke KSP tidak bisa bayar kewajibannya.


    Kondisi seperti itu bisa menjadi perhatian dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor?


    Ya, koperasi yang baik itu cikal bakal anggotanya seharusnya yang sudah punya usaha, bukan hidup di koperasi tapi bagaimana seharusnya menghidupkan koperasi. 


    Maksudnya?


    Menurut teorinya, berdirinya koperasi karena berkumpulnya orang-orang yang mempunyai kepentingan ekonomi yang sama. Contohnya, karena kami di Dinas Koperasi dan UKM, bila ada koperasi yang anggotanya  bergerak di UKM. Koperasi sudah seharusnya memberikan solusi  bagaimana bisa memasarkan hasil produksi anggotanya.


    Berarti koperasi harus sudah punya program kerja sampai ke hilirnya?


    Begitulah kira-kira. Jika ada koperasi yang tidak jalan, penyebabnya bisa jadi karena anggotanya tidak memiliki kepentingan bersama. Tujuan menjadi anggota koperasi hanya sekadar ikut-ikutan saja dan harapannya bisa pinjam ke koperasi, ini yang menjadi masalahnya.


    Artinya Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor harus bekerja lebih keras lagi? 


    Memang sudah menjadi kewajiban kami di Dinas Koperasi dan UKM melakukan pembinaan seperti itu.


    Idealnya koperasi yang terbentuk itu harus seperti apa?


    Kalau ada dua puluh orang yang sudah punya usaha dan berniat membentuk koperasi untuk tujuan mengembangkan usahanya, itu yang idealnya. Misalnya koperasi  karyawan terbentuk karena kepentingan yang sama. Dan keberadaan koperasi menjadi penting saat menghadapi dua momentum. Pertama, menjelang hari raya. Kedua, menyambut tahun ajaran baru. Karena anggota butuh uang maupun barang-barang untuk kebutuhan keluarga dan anak-anaknya. Meskipun dalam menjalankan usahanya ada beberapa koperasi  yang menyediakan alat elektronik dan  kendaraan bermotor tapi  jumlahnya masih sedikit.


    Sejauh ini, apa saja upaya yang dilakukan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor?


    Dinas sudah membentuk Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (GEMASKOP). Kegiatan yang dilakukan kepada masyarakat di Kabupaten Bogor berupa sosialisasi bagaimana berkoperasi dan pentingnya berkoperasi. Termasuk membentuk unit-unit usahanya karena koperasi adalah badan usaha bukan badan sosial.


    Ada program lanjutannya?


    Ada, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor membuat kegiatan pendampingan serta pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi pengurus dan pengawas koperasi yang ada di Kabupaten Bogor.


    Teknisnya seperti apa?


    Karena keterbatasan anggaran, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor mengundang satu orang dari satu koperasi untuk mengikuti pelatihan yang diadakan. Tiap angkatan, biasanya  kami mengundang empat puluh orang peserta.


    Hasilnya?


    Memang angka keberhasilannya masih disekitaran tiga puluh sampai empat puluh persen. Pekerjaan rumah yang harus  diselesaikan masih panjang, masih enam puluh persen lagi. Apalagi dengan kondisi wilayah Kabupaten Bogor yang begitu luas. Makanya diperlukan pembinaan yang berkelanjutan karena itulah Dinas Koperasi dan UKM hadir meskipun dengan jumlah personil yang masih terbatas.


    Upaya lainnya?


    Kami merubah pola pendekatan untuk sosialisasi ke masyarakat melalui kegiatan GEMASKOP berkolaborasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang suaranya lebih didengar dan diikuti. Untuk tahun ini kami mengupayakan di dalam kegiatan tabliq akbar di kecamatan-kecamatan, ada sisipan pesan bagaimana membuka kesadaran masyarakat untuk berkoperasi. Memang hasilnya tidak bisa dilihat secara cepat tapi beberapa tahun kedepan, mudah-mudahan tercapai.


    Harapan kedepannya?


    Masyarakat sejahtera harus terwujud, bukan sekadar slogan atau angan-angan. Koperasi ada, tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi sebagai sokoguru bukan cuma semboyan tapi harus diwujudkan. Namanya perjuangan memang harus ada pengorbanan. Semoga orang-orang di Dinas Koperasi dan   UKM serta masyarakat perkoperasian tetap punya semangat untuk memperjuangkannya.* (OAR)


     Red



    Bagikan

    Komentar & Pesan

    Nama
    Email *
    Pesan *
    Pesan dan komentar Anda tidak di publikasikan. Terimakasih.
            
     
    WAKTU SAAT INI:
    Follow:
    Facebook  Twitter  Instagram  Youtube  
    mediadata.co.id - News & Report