24/08/20



Dinamika Bisnis Gula di Indonesia 
SEPTEMBER 2020

Ditengah pandemi Covid-19, sejak Februari tahun 2020, harga gula di dalam negeri mengalami kenaikan sekitar 30,8%, dari Rp 13.950/kg pada 2 Januari 2020 menjadi Rp 18.250/kg pada 2 Mei 2020. Harga gula itu jauh diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) atau harga acuan yang ditetapkan Permendag No.7/2020 yaitu sebesar Rp 12.500/kg. Selain harga naik, gula juga sulit ditemukan atau langka di supermarket. Sedangkan di pasar tradisional, gula tersedia namun harganya tinggi.

Kondisi ini hampir terulang setiap tahun. Beberapa penyebab naiknya harga gula di tingkat konsumen antara lain menipisnya stok gula, lambatnya penerbitan ijin impor gula, mundurnya musim giling tebu karena perubahan musim dan panjangnya rantai distribusi gula. 

Untuk menahan kenaikan harga gula, dari hasil rapat koordinasi terbatas (Rakortas) pada 6 Maret 2020 ditetapkan tambahan impor gula sebanyak 781.828 ton, mengisi pasar dengan 33.000 ton gula temuan Kemendag dan Satgas Pangan di Lampung dan 20.000 ton gula dari Bulog dengan harga Rp12.500/kg. Selain itu, diusulkan sebanyak 250.000 ton gula mentah (raw sugar) dari 11 produsen gula rafinasi untuk diolah menjadi gula konsumsi (gula kristal putih/GKP). Namun langkah ini juga masih belum dapat meredam kenaikan harga gula. 

Terlepas dari hal itu, hingga kini, terdapat 61 pabrik gula (PG) berbasis tebu yang beroperasi di Indonesia. Dari jumlah PG itu, sebanyak 40 PG diantaranya dikelola BUMN perkebunan melalui PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, PTPN XIV dan PT Rajawali Nusantara Indonesia. Jumlah PG BUMN yang beroperasi menurun dari 62 PG menjadi 40 PG karena tidak beroperasinya beberapa PG. Selain menghentikan PG yang tidak efisien, BUMN perkebunan telah melakukan revitalisasi beberapa PG melalui peningkatan kapasitas giling tebu terpasang.  

Sebaliknya jumlah PG yang dioperasikan perusahaan swasta bertambah menjadi 21 PG dari sebelumnya 10 PG. Beberapa pendatang baru di industri gula berbasis tebu yang mulai beroperasi tahun 2016 - 2019, diantaranya adalah PT Kebun Tebu Mas, PT Adi Karya Gemilang, PT Rejoso Manis Indo, PT Sukses Mantap Sejahtera dan PT Pratama Nusantara Sakti. Sedangkan dua PG swasta lainnya dijadwalkan mulai beroperasi tahun 2020 ini, yaitu PT Jhonlin Batu Mandiri di Bombana, Sulawesi Tenggara dan PT Muria Sumba Manis di Sumba, Nusa Tenggara Timur.    

Sebelumnya terdapat PG swasta yang telah beroperasi yaitu PT Pemuka Sakti Manis Indah, PT Sumber Mutiara Indah Perdana, Garuda Panca Artha/Sugar Group Companies yang mengoperasikan PT Gula Putih Mataram, PT Sweet Indo Lampung, PT Indo Lampung Perkasa dan Indoagri Grup yang mengoperasikan PG Laju Perdana Indah (PG Komering) dan PG Pakis Baru di Pati, Jawa Tengah. Total kapasitas giling terpasang 61 pabrik gula berbasis tebu di Indonesia mencapai 353.738 ton cane per day (TCD) dengan rata-rata kapasitas giling 5.799 TCD per pabrik PG. 

Meski kapasitas giling PG bertambah, namun hingga kini, produksi gula berbasis tebu (gula kristal putih) belum dapat memenuhi konsumsi di dalam negeri. Sebagai gambaran, pada tahun 2019, konsumsi GKP mencapai 2,94 juta ton atau naik dari tahun 2018 yang sebesar 2,91 juta ton. Sedangkan produksi GKP pada tahun 2019 mencapai 2,22 juta ton. Sehingga untuk memenuhi konsumsi, sebagian GKP atau gula kristal mentah (GKM) diimpor untuk diproses menjadi GKP.

Selama tahun 2015-2019, impor gula kristal mentah (raw sugar), cenderung meningkat yaitu dari 3,30 juta ton senilai US$ 1,22 miliar pada tahun 2015 menjadi 3,96 juta ton senilai US$ 1,31 miliar pada tahun 2019. Sementara selama Januari-Mei 2020, impor gula mentah telah mencapai 2.517.767 ton dengan nilai US$ 875,8 juta. Sedangkan impor refined sugar pada periode yang sama mencapai 57.260 ton senilai US$ 29,3 juta.

Berbeda dengan pabrik gula berbasis tebu, industri gula rafinasi menggunakan bahan baku gula mentah impor yang diproses menjadi gula rafinasi untuk kebutuhan industri makanan, minuman dan farmasi oleh 11 produsen gula rafinasi dengan total kapasitas produksi sebesar 5,01 juta ton per tahun.

Secara keseluruhan, untuk meningkatkan produksi gula berbasis tebu dan mengurangi impor, terdapat beberapa hal yang menjadi fokus pemerintah yaitu revitalisasi pabrik gula BUMN di Jawa melalui modernisasi pabrik gula dan diversifikasi produk diikuti kerjasama antara BUMN dan swasta melalui stategic partner, peningkatan produktivitas tebu petani melalui ketepatan waktu dan jumlah dalam penyediaan kredit, benih, pupuk dan diikuti penerapan mekanisasi serta penyempurnaan instrumen kelembagaan dan mekanisme pembinaan, penyediaan lahan untuk pabrik gula baru di luar Jawa minimal 350 ribu hektar dan penerbitan kebijakan terintegrasi, melalui peraturan/instruksi Presiden. 

Terkait dengan hal itu, PT Mediadata Riset Indonesia sebagai perusahaan jasa penyedia data dan informasi, telah menerbitkan kajian atau studi mengenai “Dinamika Bisnis Gula di Indonesia”, September 2020.

Pada studi ini, pembahasan meliputi perkembangan bisnis gula kristal putih oleh PG yang dioperasikan PTPN, perkembangan luas areal tebu, perkembangan produksi, perkembangan harga dan profil PTPN yang mengoperasikan PG dan kebijakan terkait. Sementara untuk bisnis gula rafinasi, pembahasan meliputi produsen gula rafinasi, perkembangan produksi, investasi baru, perkembangan impor & ekspor, perkembangan harga, profil perusahaan dan kebijakan terkait. 

Kami berharap, studi ini akan bermanfaat bagi kalangan bisnis terutama para pengambil keputusan di bisnis pergulaan. Studi ini juga bermanfaat bagi kalangan bisnis yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan industri gula seperti sektor perbankan, jasa asuransi dan perdagangan. Selain itu, studi ini juga bermanfaat bagi para investor atau calon investor yang akan menjalin kerjasama dengan perusahaan yang aktif di bisnis gula di Indonesia saat ini. 

Laporan studi ini ditulis menjadi sekitar 150 halaman dengan harga Rp 6.500.000 per copy untuk Bahasa Indonesia dan US$ 750 per copy untuk versi Bahasa Inggris dengan nilai tukar dapat dinegosiasikan.

Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut mengenai studi ini dapat menghubungi PT Mediadata Riset Indonesia dengan kontak Edu.

Dengan mengisi formulir terlampir. Pemesanan untuk luar negeri atau luar Jakarta akan ditambah biaya kirim. Demikian penawaran ini dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.


Jakarta, Agustus 2020
PT. Mediadata Riset Indonesia

Drs. Dudi Kusdian
Direktur



WA Bisnis :
     

⬜ Outline Studi Tentang :
DINAMIKA BISNIS GULA DI INDONESIA, 
SEPTEMBER 2020 

1. Pendahuluan

2. Karakteristik Industri Gula di Indonesia

3. Deskripsi produk 

4. Perkembangan luas lahan perkebunan tebu

5. Kapasitas produksi terpasang pabrik Gula Kristal Putih (GKP) di Indonesia
5.1. Pabrik gula kristal putih menurut kapasitas giling terpasang 
5.2. Kapasitas giling terpasang pabrik gula kristal putih di Indonesia
5.3. Kapasitas giling terpasang menurut pabrik gula BUMN
5.4. Profil Produsen Gula Kristal Putih (GKP)

BUMN :
PTPN II
PTPN VII
PTPN IX
PTPN X
PTPN XI
PTPN XII
PTPN XIV
Rajawali Nusantara Indonesia (RNI)

Swasta :
Indo Agri Grup
Pratama Nusantara Sakti
Tunas Baru Lampung
Sukses Mantap Sejahtera
Rejoso Manis Indo 
Gendhis Multi Manis

6. Perkembangan produksi Gula Kristal Putih (GKP)
6.1. Pola produksi gula kristal putih bulanan menurut musim giling tebu 
6.2. Jawa Timur penghasil gula kristal putih terbesar
6.3. Perkembangan produksi gula kristal putih menurut propinsi
6.4. Perkembangan produksi gula kristal putih menurut perusahaan

7. Investasi baru industri gula 
7.1. Investor baru di industri gula peroleh insentif ijin impor gula kristal mentah

8. Produsen Gula Kristal Rafinasi (GKR)
8.1. Kapasitas produksi terpasang pabrik Gula Kristal Rafinasi (GKR) di Indonesia
8.2. Perkembangan produksi Gula Kristal Rafinasi (GKR)
8.3. Profil Produsen Gula Kristal Rafinasi (GKR)

9. Perkembangan impor gula mentah (raw sugar), refined sugar & unrefined sugar

9.1. Perkembangan impor gula mentah (raw sugar), refined sugar & unrefined sugar menurut volume dan nilai 
9.1.1. Importir gula mentah (raw sugar), refined sugar & unrefined sugar menurut perusahaan 
9.1.2. Tarif bea masuk impor gula 
9.1.3. Perkembangan impor gula menurut asal negara 

10. Perkembangan ekspor
10.1. Perkembangan ekspor gula menurut volume dan nilai 
10.2. Perkembangan ekspor gula menurut negara tujuan 

11. Perdagangan gula
      11.1. Tata Niaga Gula Indonesia
      11.2. Distribusi Perdagangan Gula 

12. Perkembangan Harga 
      12.1. Harga di pasar domestik
      12.2. Harga di pasar internasional

13. Perkembangan konsumsi gula 

14. Prospek dan Kesimpulan 

Lampiran :
Direktori Perusahaan & Pabrik Gula di Indonesia.





Komentar & Pesan

Nama
Email *
Pesan *
Pesan dan komentar Anda tidak di publikasikan. Terimakasih.
_______________________________________          


Follow:
Facebook  Twitter  Instagram  Youtube 


20/08/20


Tahun 2024 Jalan Tol Trans Sumatra Diharapkan Selesai   
|KEMENTERIAN|
Bagikan

Bandar Lampung,mediadata.co.id-
Pembangunan infrastruktur di Indonesia seperti pembangunan jalan tol tak bisa lepas dari proses pengadaan tanah, salah satunya Jalan Tol Trans Sumatra. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) berkomitmen untuk terus mempercepat pengadaan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra dan dapat menggerakkan ekonomi guna menyejahterakan rakyat.

"Target pemerintah untuk jalan Tol Bakauheni - Aceh diharapkan bisa selesai pada tahun 2024 sedangkan pembebasan lahan paling lambat di akhir tahun 2022, untuk itu kita melakukan teleconference dengan para Kepala Kantor ATR/BPN se-Sumatra untuk memastikan target itu dapat terpenuhi," ujar Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan A. Djalil saat memberikan pengarahan dengan para Kepala Kantor ATR/BPN se-Sumatra melalui konferensi video, Rabu (19/08/2020).

Lebih lanjut, Menteri ATR/Kepala BPN mengatakan agar penataan lokasi jalan tol untuk disegerakan. "Sebagian jalan tol itu belum ada sertipikatnya, sekarang kita akan mengeluarkan seluruh sertipikat jalan tol dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) membayar uang ganti rugi bagi dokumen dan bidang-bidang yang belum dibayarkan," kata Sofyan A. Djalil.

Pembangunan jalan tol juga berdampak pada kegiatan ekonomi masyarakat setempat. "Pemerintah Daerah Lampung mengatakan sekarang Lampung menjadi dinamis serta ekonomi dan investasinya tumbuh, berkembang luar biasa dan seluruh Sumatra dapat akan mengalami hal yang sama," tutur Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan A. Djalil.

Kendala-kendala dalam hal pengadaan tanah sering terjadi tetapi tidak mengurangi apresiasi Menteri ATR/Kepala BPN atas kerja keras jajaran Kanwil BPN Provinsi Lampung dan Kanwil BPN se-Sumatra dalam pelaksanaan kegiatan pengadaan tanah. "Kami kesini untuk meyakinkan kita semua yaitu target 2022, pembebasan lahan dapat tercapai," ujar Sofyan A. Djalil.

Proses pengadaan tanah mendapat perhatian dari Presiden RI, Joko Widodo, karena dengan pengadaan tanah yang cepat dan adil. Tenaga Ahli Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Pengadaan Tanah, Arie Yuriwin mengatakan sekarang Kementerian ATR/BPN sangat fokus mempercepat proyek pengadaan tanah dalan Program Prioritas Nasional. "Dengan adanya Perpres 66 Tahun 2020 tidak diperlukan lagi dokumen tanah tanah yang ineligible," katanya.

Pada kesempatan ini selain didampingi oleh Tenaga Ahli Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Pengadaan Tanah, Arie Yuriwin, turut mendampingi Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian ATR/BPN, Yulia Jaya Nirmawati, Kepala Kantor Wilayah Provinsi Lampung, Kepala Kantor Pertanahan lingkungan Provinsi Lampung. Rapat secara virtual kali ini diikuti juga oleh Kepala Kantor Wilayah BPN se-Sumatra, Kepala BPJT, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, perwakilan LMAN serta para PPK proyek pengadaan tanah untuk pembangunan infrastruktur di Sumatra. (Al)

Komentar & Pesan

Nama
Email *
Pesan *
Pesan dan komentar Anda tidak di publikasikan. Terimakasih.
_______________________________________          Adv
__________________________________________________ 
Follow:
Facebook  Twitter  Instagram  Youtube   




Mediadata.co.id

17/08/20




Ini Dia Uang Seri 75 Tahun RI 
|Ekbis |
Bagikan


JAKARTA, Mediadata.Co.id - Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-75, Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan uang peringatan (commemorative money) tepat pada hari ini, Senin (17/8) pukul 11.15. 

Uang peringatan kemerdekaan 75 tahun RI ini memiliki ciri, pertama, desain bagian muka dihiasi gambar utama pahlawan nasional Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta. Uang seri ini juga terdapat gambar bunga anggrek bulan dengan logo BI yang bisa berubah warna dan memiliki efek gerak dinamis apabila dilihat dari sudut pandang berbeda.  

Selain itu, ada tanda air berupa gambar Ir. Soekarno dan Dr.s Mohammad Hatta serta electrotype berupa angka 75 yang dapat diterawang. Gambar logo BI dapat dilihat secara utuh jika diterawangkan ke arah cahaya.
  
Kemudian, ada hasil cetak yang memendar dalam satu atau beberapa warna apabila dilihat dengan sinar ultraviolet, berupa gambar pengibaran bendera ada proklamasi 17 Agustus 1945, gambar motif songket yang berasal dari Sumatera Selatan, dan jembatan Youtefa Papua.  

Hasil cetak pun akan terasa kasar jika diraba pada bagian gambar utama pahlawan dan tulisan nominal tujuh pulih lima ribu rupiah pada sisi muka uang.  Pada uang ini juga terdapat peta Indonesia dalam bola dunia, serta tulisan “DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA MENGELUARKAN RUPIAH SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN YANG SAH DENGAN NILAI TUJUH PULUH LIMA RIBU RUPIAH”. 

Kedua, desain bagian belakang uang terdapat gambar anak Indonesia menggunakan pakaian adat daerah diseretai nomor seri tiga huruf dan enam angka. Uang baru ini ada tanda air berupa gambar Ir. Soekarno dan Dr.s Mohammad Hatta serta electrotype berupa angka 75 yang dapat diterawang.
  
Kemudian, ada hasil cetak yang memendar dalam satu atau beberapa warna apabila dilihat dengan sinar ultravoilet berupa gambar motif tenun Gringsing yang berasal dari Bali, angka 75000, angka 75, bidang persegi empat yang berisi tulisan NKRI dan nomor seri yang meliputi 3 huruf dan 6 angka.
Yogi Riswanto












Komentar & Pesan

Nama
Email *
Pesan *
Pesan dan komentar Anda tidak di publikasikan. Terimakasih.
_______________________________________          Adv
__________________________________________________ 
Follow:
Facebook  Twitter  Instagram  Youtube   








Bukan 'barang baru' lagi bila nilai kurs rupiah lagi-lagi melemah yang kembali menyedot perhatian, khusus setelah melemah ke level Rp 14.566 per dolar AS...




Perangi Virusnya, Bukan Orangnya

Bataringan Ngegas Produksi Kala Beton Raihkan Rp 276 Milyar Bataringan 2019 menarget 400-500 kubik/ hari. "Untuk produk kita...





Ditengah Industri Mortar Over Suplay: Semen Indonesia Bangun Pabrik Baru


Semenen Lokal Terancam Bangkrut


Industri Pulp and Kertas Meningkat Seiring Kebutuhan Pemilu 2019


Pemberlakuan SNI Wajib Baja Tulangan Beton Gusur Produk Baja Banci Induction Furnace?

Pengawasan yang telah dilakukan terhadap baja tulangan beton yang beredar di pasar, ternyata masih banyak ditemukan hingga 82 persen produk yang belum sesuai SNI. Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Veri Anggrijon dalam...


mediadata.co.id - News & Report   🇲🇨Digahayu RI ke-75



Bantuan Cair, Kado 17 Agustus untuk UMKM 
|Ekbis|UMKM |
Bagikan


Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi sektor yang paling terpukul akibat pandemik COVID-19. Sebab, hampir 99 persen pengusaha di Indonesia merupakan pelaku UMKM. Padahal sektor UMKM memberi kontribusi terbesar terhadap perekonomian Indonesia.

Tetapi ada kabar baik. Pemerintah memastikan bantuan produktif senilai Rp2,4 juta kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) akan cair pada 17 Agustus 2020. Hal ini bakal menjadi kado bagi para UMKM menyambut Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia.

Teten Masduki
“Jadi ini kami sudah siapkan pertengahan Agustus ini juga sudah bisa kami kick off,” papar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dikutip ANTARA, Kamis (13/8/2020) lalu.

Dalam hal ini, pemerintah alokasikan bantuan untuk 9,1 juta penerima di tahap awal. Teten juga mengatakan bahwa, pemerintah menyadari pandemik COVID-19 memberikan dampak serius kepada UMKM dari sisi pembiayaan, produksi, distribusi, hingga dari sisi permintaan pasar.

Oleh sebab itu, melalui bantuan produktif ini, diharapkan dapat menggeliatkan kembali bisnis UMKM. Adapun pemberian bantuan ini ditargetkan untuk 12 juta penerima dengan total anggaran Rp28,8 triliun. Untuk itu, Teten juga mengajak UMKM ikut berpartisipasi dalam bantuan produktif. 

Tidak dipungkiri, UMKM memang memiliki kontribusi terhadap perekonomian cukup besar, "terutama terhadap penyerapan tenaga kerja 97 persen. Sales terhadap PDB 60 persen," ujar Teten dalam acara launching KUMKM Hub di Blibli.com Rabu (20/5).  
DosiBre



Komentar & Pesan

Nama
Email *
Pesan *
Pesan dan komentar Anda tidak di publikasikan. Terimakasih.
_______________________________________          Adv
__________________________________________________ 
WAKTU SAAT INI:
Follow:
Facebook  Twitter  Instagram  Youtube