• Headline
  • H⭕rizon
  • Review
  • About us






  • 11/09/19


    Semen Lokal Terancam Bangkrut
    NASIONAL  |  INDUSTRI

    AKIBAT semen asal China gencar menyerbu pasar domestik dengan harga di bawah pasaran, industri industri semen lokal kini goyang terancam bangkrut.  Indikasi predatory pricing dari semen asal China itu, telah menghancurkan pasar semen di dalam negeri yang sebelumnya dikuasai oleh Grup BUMN PT Semen Indonesia.

    Tak kurang pengusaha sekaligus Politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade, Anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024 menilai, “Ini, akibat kebijakan sepihak yang dilakukan produsen semen asal China, berdampak langsung terhadap penjualan hingga produksi semen dalam negeri yang menurun,” ungkapnya. Contoh harga semen asal China yang jauh berbeda dengan semen lokal, menurut Andre bisa dilihat di situs jual beli online.
    Kepada pihak media, 8 Agustus lalu, Andre mencontohkan Pabrik Semen di Aceh, Semen Padang, Semen Baturaja, Semen Gresik, dan Semen Tonasa terpaksa menurunkan produksinya, karena semen mereka tidak laku karena kalah bersaing. Di situs jual beli online harga semen lokal itu berkisar di Rp 51 ribu sedangkan semen asal Tiongkok berkisar di harga Rp 34 ribu.
    Andre menduga, jika ada agenda semen asal China ingin mengambil alih pasar semen di Indonesia dengan langkah awal menjual harga semennya di bawah pasaran atau predatory pricing. Jika mereka berhasil menghancurkan pasar perusahaan semen dalam negeri, menurutnya tidak menutup kemungkinan nantinya perusahaan-perusahaan semen dalam negeri akan diambil alih oleh perusahaan semen asal China tersebut.
    Dalam kesempatan berbeda, Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto sempat mengakui ada beberapa semen impor bermerek tertentu yang memiliki harga yang lebih murah dari semen lokal, di antaranya beberapa semen China yang beredar seperti Conch, Hippo dan lainnya. Semen Hippo ukuran 50 kilogram di Jakarta dijual seharga Rp 47.000 per sak. Jika dibandingkan dengan semen lokal merek Tiga Roda yang dijual seharga Rp 54.400 per sak di Jakarta. Ada selisih sekitar Rp 7.000 antara semen bermerek China dan lokal.



    Dilaporkan Serikat Pekerja ke KPPU
    Perwakilan Serikat Pekerja Semen Padang bersama Pengusaha sekaligus Anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024, Andre Rosiade melaporkan secara resmi dugaan praktik predatory pricing yang dilakukan oleh semen China di Indonesia ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), karena hal ini akan mengancam keberlangsungan industri semen lokal milik BUMN.
    “Beberapa waktu lalu industri strategis, Krakatau Steel dihajar habis oleh impor baja China. Saya khawatir hal yang sama akan terjadi di industri semen. Untuk itu saya secara resmi melaporkan dugaan adanya praktik jual rugi yang menyalahi pasal 20 UU Nomor 5 Tahun 1999," ucap  Andre di Kantor KPPU, Jakarta, Kamis (8/8/2019).
    Andre mengungkapkan, saat ini industri semen nasional sedang dalam kondisi oversupply karena pasokan semen lebih besar dibandingkan permintaan pasar semen domestik. Hal ini menyebabkan pabrik-pabrik semen lokal membatasi  pemanfaatan kapasitas produksinya dikisaran 65 persen. Namun untuk pabrikan semen asal China, dengan kondisi ini mereka tetap ekspansif membuka pabrik-pabrik baru. “Kami berharap pemerinth segera melakulan moratorium sampai dugaan jual rugi ini diputuskan oleh KPPU," tandasnya.



    Industri semen minta jatah DMO batubara
    Untuk menanggulangi krisis pasar industri semen di dalam negeri, di antaranya Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Christian Kartawijaya, mengharapkan agar industri semen masuk dalam kewajiban pemenuhan batubara untuk kebutuhan dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO).
    "Harga batubara lagi turun, tapi memang kita pakai low coal, lagi banyak saingan karena china lagi band Australia coal. Kita punya coal cenderung naik," katanya beberapa waktu  lalu di Wisma Indocement.
    Pihaknya mencatat, pasca China menahan impor batubara dari Australia terjadi kenaikan harga batubara kalori rendah Indonesia. Harga batubara kalori rendah yang sebesar USD 30 per ton di awal Januari 2019 naik menjadi USD 38 per ton di akhir Maret tahun ini.
    " Sejauh ini, hanya PT PLN (Persero) saja yang mendapatkan pasokan batu bara DMO. Pihaknya berharap bisa mendapat bagian dari DMO, sebab Industri semen merupakan konsumen batu bara nomor dua setelah PLN”, harapnya.
    Langkah lainnya, Kemenperin mengarahkan industri penggilingan semen (grinding plant) di dalam negeri yang menggunakan bahan baku klinker, diharapkan dapat menyerap dari produksi lokal, sebagai upaya mengurangi impor produk serupa.

    Airlangga menjelaskan kebijakan-kebijakan tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk menjaga iklim usaha tetap kondusif sehingga industri semen nasional dapat tumbuh dan berkembang. "Kami juga mendorong diversifikasi produk barang-barang dari semen serta penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) semen secara wajib," imbuhnya.


    Profil Industri Semen oleh PT Media Data Riset

    Untuk mengkaji perkembangan industri semen saat ini, PT Media Data Riset telah membuat laporan lengkap sebanyak 41 halaman menyangkut kapasitas, produksi, kondisi pasar dan prospek industri semen dalam lima tahun medatang (2020-2024). Adapun daftar isi dari laporan profil industry semen ini adalah sbb;

    1. Latar belakang
        1.1. Jenis semen yang diproduksi
        1.2. Kapasitas produksi terus meningkat 
    2. Profil produsen semen 
        2.1. PT Semen Indonesia (SI)
        2.2. Semen Padang
        2.3. Semen Tonasa
    2.4. Semen Gresik
    2.5. Thang Long Cement, Vietnam
    2.6. PT . Solusi Bangun Indonesia (d/h Holcim Lafarge Indonesia)
    2.7.  PT. Indocement Tunggal Prakarsa, (ITP)
    2.8.  PT. Semen Bosowa Maros (PT. SBM)
    2.9.  PT. Semen Baturaja (PT. SB)
    2.10.  PT. Semen Kupang (PT. SK)
    2.11.  PT. Anhui Conch Cement Indonesia (CCI)
    2.12.  Jui Shin Indonesia (JSI)
    2.13.  PT. Cemindo Gemilang 
    2.14.  PT. Semen Jawa (Siam Cement)
    2.15.  PT. Semen Puger 
    2.16.  PT. Sinar Tambang Arthalestari (PT. STAR) / Pan Asia
    3. Proyek baru industri semen 
    4. Perkembangan produksi semen 
    5. Perkembangan ekspor semen
    6. Perkembangan impor semen

    6.1. Impor semen turun tajam
    7. Perkembangan konsumsi semen 
    8. Wilayah luar Jawa menjadi pertumbuhan konsumsi semen terbesar
    9. Harga
    10. Pemasaran
    11. Prospek

    Laporan ini kami tawarkan dalam bentuk soft copy dengan harga Rp 500.000. Untuk yang berminat hubungi PT Media Data Riset atau WA: Kontak Edu:   



    ©sumber:its/google/,mediadata







    Bagikan




    Komentar & Pesan

    Nama
    Email *
    Pesan *
    Pesan dan komentar Anda tidak di publikasikan. Terimakasih.
    _______________________________________          Adv
    __________________________________________________ 
    WAKTU SAAT INI:
    Follow:
    Facebook  Twitter  Instagram  Youtube