• Headline
  • H⭕rizon
  • Review
  • About us






  • 08/10/20

    Demo UU Cipta Kerja Ricuh'  
     NASIONAL 

    JAKARTAmediadata.co.id- 

    Kericuhan terjadi di sejumlah daerah, termasuk dekat Istana Negara di Jakarta, tatkala massa gabungan mahasiswa dan buruh yang menolak UU Cipta Kerja atau Omnibus Law memasuki hari ketiga, pada Kamis (08/10).


    Aparat kepolisian tampak melepaskan tembakan gas air mata ke arah para pendemo di Simpang Harmoni, beberapa ratus meter dari Istana Negara. Dan pada arah berlawanan, para pendemo melempar batu ke arah aparat.


    Kericuhan terjadi di Jalan Daan Mogot ketika massa bentrok dengan aparat polisi dan TNI yang melakukan penyekatan. Pihak kepolisian menyatakan tidak mampu menahan kekuatan massa sehingga penyekatan jebol dan massa menuju Jakarta.


    Di Jakarta, sebanyak enam mahasiswa Universitas Pelita Bangsa dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis pascabentrok demo tolak omnibus law UU Cipta Kerja (Ciptaker) di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi,  Rabu (7/10).


    Enam mahasiswa dilarikan ke dua rumah sakit berbeda karena tingkat kritis yang butuh penanganan berbeda. Tiga mahasiswa dilarikan ke RS Harapan Keluarga dan sisanya ke RS Karya Medika.


    "Enam orang dalam kondisi cukup kritis, satu mahasiswa masih dalam tindakan serius karena terus mengalami pendarahan," ujar Humas Universitas Pelita Bangsa, Nining Yuningsih seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (7/10).


    Aksi penolakan tersebut terpantau ricuh di beberapa daerah. Terjadi bentrokan antara massa demonstran dengan aparat keamanan.


    Bentrokan sempat pecah antara massa buruh yang bergabung dengan mahasiswa melawan petugas kepolisian di jalan raya kawasan industri Jababeka satu, desa Wangun Harja, Cikarang utara, Bekasi, kemarin siang


    Sedangkan di Semarang, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjenguk para demonstran yang diamankan di Mapolrestabes Semarang. 


    Ada pelajar juga yang diamankan dan mengaku tidak paham untuk apa mereka ikut demo yang berujung ricuh itu. Ganjar datang ke Mapolrestabes Semarang sekitar pukul 22.00 WIB, Rabu (8/10) malam.


    Terlihat beberapa orang yang diamankan lesehan di lantai dan halaman belakang menunggu diperiksa. Ganjar menghampiri dan berbincang dengan mereka. Ia bertanya kepada seorang pemuda yang duduk di halaman belakang dan ternyata masih pelajar. Pemuda lain di sekitarnya ternyata juga masih SMK dan SMA.


    Di Medan, demonstrasi di depan halaman Gedung DPRD Sumatera Utara, berlangsung ricuh. Massa yang berupaya mendekati Gedung DPRD Sumut melempari aparat dengan berbagai benda. 


    Para anggota polisi yang sebelumnya berada di depan pagar gedung legislatif itu, berhamburan masuk ke halaman Gedung DPRD Sumatera Utara lalu memakai peralatan pengamanan.


    Aparat kemudian menembakkan gas air mata dan meriam air ke arah para pendemo, sebagaimana dilaporkan BBC News Indonesia.



     


    Sikap Diam Jokowi

    Sejauh ini, Presiden Jokowi belum bersikap soal RUU Omnibus Law Cipta Kerja hasil usulannya yang disahkan DPR di saat demo makin memanas.


    Disebutkan juga, Presiden Joko Widodo sampai saat ini belum berkomentar terkait pengesahan omnibus law RUU Cipta Kerja oleh DPR pada Senin (5/10), seperti dilansir.


    Sejak Selasa (6/10), gelombang massa yang melakukan protes terhadap pengesahan RUU Cipta Kerja sudah kian besar di sejumlah daerah. Misalnya, di Bandung, Lampung, Surabaya, Bekasi, hingga Banten.


    Massa kebanyakan terdiri dari aktivis serikat buruh, mahasiswa hingga pelajar. Mereka menuntut agar pemerintah membatalkan pengesahan UU Ciptaker yang dianggap merugikan kelompok pekerja.
    Edu/dos/her/hen






    Bagikan

    Komentar & Pesan

    Nama
    Email *
    Pesan *
    Pesan dan komentar Anda tidak di publikasikan. Terimakasih.
    _______________________________________          Adv
    __________________________________________________ 
    WAKTU SAAT 
    mediadata.co.id - News & Report   

    Tidak ada komentar: