• Headline
  • H⭕rizon
  • Review
  • About us






  •  


    Rajin Ngopi Cegah Kanker 
    |LIFE STYLE|
    JAKARTA, Mediadata.co.id –
    Rupanya rajin minum kopi tidak hanya menyegarkan. Hasil riset terbaru mengungkapkan bahwa minum kopi mampu melawan kanker. Tak percaya? Simak hasil riset ini. 

    Penelitian di Dana-Farber Cancer Institute menyebutkan bahwa meminum beberapa cangkir sehari, dikaitkan dengan kelangsungan hidup yang lebih lama dan risiko perkembangan kanker yang lebih rendah ketimbang pada pasien dengan kanker usus besar.

    Dalam riset itu, dari 1.171 pasien yang dirawat karena kanker kolorektal metastatik yakni kanker yang tumbuh pada usus besar, setelah minum dua hingga tiga cangkir kopi sehari cenderung hidup lebih lama dan memiliki waktu lebih lama sebelum penyakit mereka memburuk dibandingkan mereka yang tidak minum kopi.

    Selain itu, pasien yang meminum kopi dalam jumlah yang lebih banyak, lebih dari empat cangkir dalam sehari memiliki manfaat yang lebih besar. Manfaat ini dimiliki untuk kopi berkafein dan tanpa kafein.

    Menurut penulis studi dan rekan peneliti di Dana-Farber Cancer Institute, Chen Yuan, beberapa senyawa dalam kopi memiliki antioksidan, anti-inflamasi, dan sifat lain yang mungkin aktif melawan kanker.

    Sementara itu ahli onkologi medis gastrointestinal di MD Anderson Cancer Center, Dr. Scott Kopetz mengatakan, lebih banyak yang diketahui tentang peran antioksidan dan sifat-sifatnya dalam perkembangan kanker awal dibandingkan dengan penyakit yang sudah mapan dan metastatik.

    Penelitian menekankan bahwa laporan tersebut hanya dapat menemukan hubungan, bukan hubungan sebab-akibat. Meski tidak memberikan bukti yang cukup untuk merekomendasikan minum kopi setiap hari untuk orang yang menderita kanker.

    "Meskipun terlalu dini untuk merekomendasikan asupan tinggi kopi sebagai pengobatan potensial untuk kanker kolorektal, penelitian kami menunjukkan bahwa minum kopi tidak berbahaya dan berpotensi bermanfaat," ujar ahli onkologi di Dana- Farber Dr. Kimmie Ng seperti dikutip USA Today, Senin (21/9/2020).

    Kopetz mengatakan, ada sejumlah faktor pemicu yang tidak diukur dalam penelitian ini yakni pasien cenderung tidak minum kopi jika mereka memiliki gejala gastrointestinal parah yang mungkin menunjukkan penyakit yang lebih parah. (Yogi Riswanto)




    Bagikan




    Komentar & Pesan

    Nama 
    Email * 
    Pesan * 
    Pesan dan komentar Anda tidak di publikasikan. Terimakasih.
    _______________________________________          Adv   
    __________________________________________________  
    WAKTU SAAT INI:
    Follow:
    Facebook  Twitter  Instagram  Youtube   


    mediadata.co.id - News & Report   


    Tidak ada komentar: