
Panglima TNI menyampaikan, pada tanggal 14 Juli akan dilantik oleh Presiden Republik Indonesia menjadi Perwira Pertama TNI dan Polri. Prasetya Perwira atau Pelantikan Perwira menjadi batu pijakan untuk memasuki spektrum penugasan di tengah masyarakat.
Setelah dilantik, para Taruna dan Taruni akan berubah status menjadi Perwira TNI-Polri dengan kewajiban dan tanggung jawab untuk mengabdi kepada negara. Sebagai perwira, tentunya diperlukan kemampuan-kemampuan sesuai tuntutan tugas dan spesialisasi di satuan.
“Perwira adalah pemimpin, artinya kalian akan selalu dihadapkan pada situasi genting dan harus mampu mengambil keputusan terbaik dalam kondisi apa pun,” tegas Hadi.
Sebelum mengakhiri pembekalanya, Panglima TNI memberikan beberapa penekanan kepada Capaja TNI Polri diantaranya, jaga soliditas dan sinergitas TNI-Polri bersama komponen bangsa lainnya sebagai perekat persatuan dan kesatuan untuk menghadapi segala ancaman dan tantangan.
![]() |
Jendral Hadi Tjahjanto |
“Pegang teguh nilai-nilai Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, serta Tri Brata dan Catur Prasetya,” tandas Panglima TNI, disambut antusias para Capaja Taruna-Taruni TNI-Polri.
Sementara itu, Kapolri, Jendral Polisi Idham Azis menambahkan, di dalam meniti karir tidak ada yang instan, semuanya harus melalui proses. Dalam proses tersebut dibutuhkan beberapa langkah, diantaranya harus bertanggung jawab kepada diri sendiri, kepada institusi tempat mengabdi dan kepada Tuhan YME.
Kedua, lanjut Idham Azis, diperlukan disiplin dan kerja keras. Ketiga harus memiliki komitmen dan integritas. Keempat, di dalam pembinaan karir kedepan semua mempunyai kesempatan dan kemungkinan yang sama untuk menduduki tampuk pimpinan.
“Saya yakin tahun 2050, ada di antara calon Perwira Remaja di depan saya sekarang yang akan menjadi Panglima TNI atau Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia,” pungkas Kapolri, Idham Aziz.