• Headline
  • H⭕rizon
  • Review
  • About us







  • Nyaris Bentrok Massa KAMI Dengan PP  
    |NASIONAL|Daerah|

    Awalnya deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) terus berlanjut ke beberapa daerah, (18/9/2020). Deklarasi KAMI Kabupaten / Kota se-Jateng di selenggarakan di Alun-Alun Kota Magelang berjalan tertib.

    Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) se-Jawa Tengah, di Alun-alun Kota Magelang, Jumat (18/9) itu dihadiri mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Ratusan massa yang mengatasnamakan KAMI dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah itu tampak memenuhi Alun-alun Timur, meski aksi mereka ini tak mendapatkan izin dari Satgas Covid-19 Kota Magelang maupun Polres Magelang Kota.

    Dalam acara tersebut,  dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo (Presidium KAMI Nasional), Mudrik Sangidu (Presidium KAMI Nasional), Sutoyo Abadi (Presidium KAMI Jateng), KH Sihabbudin (Presidium KAMI Jateng), KH Umar Tofi’i (Presidium KAMI Jateng), Prof H Rochmat Wahab, Syukri Fadzoli, Anang Imamuddin, MS Kaban, Rahmat Wahab, Hendrarto, Umar Said, dan beberapa perwakilan Presidium KAMI Kabupaten / Kota di wilayah Jateng.

    ”Kita bersyukur bahwa di Magelang ini KAMI dideklarasikan, ada 35 kabupaten / Kota yang mendeklarasikan, sehingga KAMI semakin bertumbuh dan berkembang,” kata Gatot dalam orasi deklarasi KAMI.
    Dalam orasinya juga, Anang Imamuddin memberikan semangat kepada para peserta deklarasi KAMI Kabupaten / Kota se-Jateng.

    Nah, persitegangan antara massa KAMI dan ormas PP itu terjadi seusai doa bersama di bagian akhir deklarasi. Massa yang mengenakan seragam oranye hitam itu hendak menyerbu kerumunan sembari berteriak dan menggeber kendaraan mereka.

    Dua organisasi massa (ormas) nyaris bentrok di Alun-alun Kota Magelang, Jumat (18/9). Peristiwa itu terjadi usai deklarasi Koalisi Aksi Masyarakat Menyelamatkan Indonesia (KAMI) se-Jawa Tengah yang dipusatkan di jantung Kota Sejuta Bunga itu.

    Kapolres Magelang Kota AKBP Nugroho Ary Setyawan membenarkan insiden tersebut. Bahkan, seorang anggota kepolisian mengalami cidera ringan di bagian kepala, saat hendak menghalau massa dari arah utara di Jalan A Yani Kota Magelang. 

    “Benar, kita menghalau salah satu ormas (PP), karena kita mengutamakan kondusivitas Kota Magelang dan masyarakat umum. Satu anggota Brimob mengalami luka,” ujar Nugroho, saat turun langsung mengamankan jalannya deklarasi tersebut, seperti dikutip.

    Akhirnya, ratusan personel Polres Magelang Kota, TNI dari Kodim 0705/Magelang dibantu personel Satpol PP Kota Magelang pun berbondong-bondong mencegat mereka di Alun-alun Utara. 

    Para petugas berupaya membatasi pergerakan massa agar tidak sampai di depan Landmark Magelang. Hal ini untuk menghindari keduanya terlibat bentrok.

    Kesigapan aparat ini pun sukses. Itu setelah massa deklarasi sepakat membubarkan diri. Demikian halnya dengan kubu ormas PP yang memprotes deklarasi KAMI tersebut, juga memilih menarik mundur.

    Dalam keterangannya, Nugroho menambahkan, terkait deklarasi KAMI sebenarnya kepolisian tidak pernah memberikan izin. Demikian juga dengan Pemkot Magelang dan Satgas Penanganan Covid-19, seperti dikutip.

    Akan tetapi, kepolisian tetap memberikan pengamanan dengan menerjunkan ratusan personel untuk menjamin keselamatan warga setempat. “Kita bersama TNI, Polri, dan Pemkot Magelang, kita memastikan adanya kegiatan ini (deklarasi KAMI) tidak menggangu masyarakat umum. Maka dari itu, kita tetap mengamankan jalannya kegiatan,” katanya.

    Usai membubarkan diri, kedua ormas ini pun ditarik mundur dengan pengawalan ketat kepolisian. Mereka dipastikan keluar dari wilayah Kota Magelang sebagai langkah preventif, mencegah insiden lanjutan.

    Koordinator Aksi Deklarasi KAMI, Anang Imamudin menyebut, aksinya itu sangat menjunjung tinggi perdamaian. Karena itu, pihaknya memilih menarik mundur ratusan massa, setelah adanya aksi protes dari ormas lainnya. 

    "Kalau kami menarik mundur, maka saya minta mereka juga ditarik mundur. Kami tidak segan membawa massa yang lebih banyak, dan kembali ke Alun-alun jika mereka diperbolehkan di tempat ini untuk berorasi,” kata Anang.

    “KAMI bukan anarkis, KAMI tetap Pancasila, Kami sangat berbahagia dan berbangga siang ini (kemarin) deklarasi KAMI Kabupaten / Kota se-Jateng diadakan di Kota Magelang. Dan KAMI tidak bermusuhan, kenapa kalian menolak KAMI. Beberapa hari kemarin ada aksi penolakan KAMI yang dilakukan oleh beberapa gelintir, maka saya menulis dan mengajak mereka untuk duduk bersama kenapa anda menolak KAMI,” terang Anang Imamuddin. (d0s/bbs)

    Video terkait;




    Bagikan




    Komentar & Pesan

    Nama
    Email *
    Pesan *
    Pesan dan komentar Anda tidak di publikasikan. Terimakasih.
    _______________________________________          Adv
    __________________________________________________ 
    WAKTU SAAT INI:
    Follow:
    Facebook  Twitter  Instagram  Youtube   


    mediadata.co.id - News & Report