• Headline
  • H⭕rizon
  • Review
  • About us






  • Yane Tokoh Sukses Papua Inspiratif  Tempurung Didukung Pertamina 
    |EKBIS|Inspiratif|

    27/09/20

    Kelompok usaha Kobek Millenial Papua yang diinisiasi oleh Pertamina telah membuktikannya. Bahwa Limbah tempurung kelapa bisa diolah menjadi kerajinan bernilai jutaan rupiah. 


    Dalam hal ini, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII telah mengembangkan kelompok yang beranggotakan warga lokal Kota Jayapura yang berlokasi di sekitar Terminal Bahan Bakar Jayapura. 


    Kemudian kelompok inilah yang berkembang dan oleh Pertamina untuk menjadi kelompok pengrajin limbah tempurung kelapa sejak tahun 2019. Saat ini telah berhasil menjual puluhan hasil kerajinan daur ulangnya hingga beromset puluhan juta rupiah.


    Menurut Edi Mangun  Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR VIII, mengungkapkan bahwa program ini merupakan cara Pertamina untuk membatasi kemampuan kreativitas masyarakat asli Papua dalam membuat kerajinan.


    Katanya lagi, dengan kreativitas dasar dalam budaya kerajinan noken di Papua yang telah mendarahdaging, "kami ingin mengembangkan jiwa kreativitas masyarakat asli Papua yang telah menjadi budaya ini untuk berkreasi memanfaatkan daur ulang limbah yang mempunyai nilai jual tinggi, yaitu limbah tempurung kelapa,” ungkap Edi optimis.


    Yane di Temukan Pertamina

    Yane Maria Nari (55), seorang perempuan asli Papua telah lebih dari 20 tahun yang lalu menekuni kerajinan daur ulang sampah dari limbah kertas dan plastik. 


    Dari hasil pemetaan sosial di sekitar wilayah operasi Terminal Bahan Bakar Jayapura, Pertamina menemukan sesosok inspiratif ini  warga asli Papua yang telah lama menggeluti kerajinan daur ulang sampah. 


    Pertamina melihat potensi dan bakat yang dimiliki oleh  Yane dan anggota kelompoknya dapat diberdayakan untuk membuat produk yang bernilai dari limbah tempurung kelapa.


    “Kami kagum dengan potensi sekaligus konsistensi yang dimiliki mama Yane dalam kerajinan daur ulang sampah. Sehingga kami kirim mama Yane ke Yogyakarta untuk ‘magang’ dan belajar dengan pengrajin tempurung kelapa disana pada bulan Mei 2019, ”ungkap Edi.


    Dari hasil belajar membuat kerajinan daur ulang dari limbah tempurung kelapa dengan pengrajin di Yogyakarta, mama Yane dan anggota kelompok Kobek Millenial Papua akhirnya dapat menghasilkan sejumlah kerajinan, mulai dari lampu hias, peralatan makan dan minum, pernak pernik hiasan rumah tangga, hingga jepit rambut dan anting-anting.


    “Satu minggu saya mempelajari seluk beluk tentang kerajinan tempurung kelapa dan setelah itu saya pulang hingga hari ini masih menggeluti kerajinan itu,” ungkap Yane


    Singkat cerita, Pertamina juga membantu kelompok Kobek Milenial Papua yang diketuai Yane dengan membuatkan rumah produksi yang dilengkapi dengan 5 unit mesin untuk membuat kerajinan tempurung kelapa.


    Beromzet Puluhan Juta Rupiah

    Di kelompok Kobek Milenial Papua, Yane dibantu oleh 5 orang yang terdiri dari sanak keluarganya untuk memproduksi kerajinan tempurung kelapa sekaligus menjual hasil kerajinannya. 

    Dalam catatan, harga produk yang dipatok untuk setiap hasil kerajinannya, mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 2 jutaan. Total omset atau penjualan dari sejak didampingi Pertamina dari tahun 2019 hingga saat ini telah mencapai puluhan jutaan rupiah. 


    Selain membuatkan laman facebook, Pertamina juga membuatkan kartu nama sebagai sarana promosi. “Jadi siapa saja yang pernah melihat kerajinan yang kami buat ini pasti tak lupa saya sisipkan kartu nama, agar orang-orang itu bisa mengingat kerajinan yang kami buat,” ujar Mama Yane.


    Diceritakan, kerajinan dari tempurung kelapa tidak membutuhkan modal yang besar. Apalagi pembuatan kerajinan ini relatif mudah dan ramah lingkungan. Selama ini, limbah tempurung kelapa didapatkan dari penjual kelapa di Koya, salah satu daerah yang terkenal dengan sentra pertanian dan perkebunan di Kota Jayapura. Wah, inspiratif.
     Endy/dos

    Bagikan

    Komentar & Pesan

    Nama
    Email *
    Pesan *
    Pesan dan komentar Anda tidak di publikasikan. Terimakasih.
    WAKTU SAAT INI:
    Follow:
    Facebook  Twitter  Instagram  Youtube   
    mediadata.co.id - News & Report   

    Tidak ada komentar: