• Headline
  • H⭕rizon
  • Review
  • About us






  • 21/03/19

    Pasar Otomotif di Tahun Politik 2019 Positif


    Ada Perang Dagang

    NASIONAL  |  INDUSTRI

    Walaupun optimistis, tapi Ada perang dagang dan lain sebagainya, ketidakpastian juga.

    HAL itu terjadi didapat sejumlah faktor yang melatarbelakangi pendapatnya tersebut, di antaranya tren daya beli masyarakat yang terus tumbuh, nilai tukar rupiah terhadap dolar yang berangsur menguat, situasi politik yang relatif kondusif menjelang pemilihan umum serta hadirnya model-model terbaru baik dari kendaraan roda dua maupun roda empat.

    Seperti yang diungkap pengamat otomotif yang juga dosen Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu memprediksi pasar otomotif dalam negeri tahun ini akan melaju ke arah yang lebih positif. Terkutip dari tempo.co.

    Yannes berujar, "Kalau lihat trennya sekarang ini, pasar otomotif di Indonesia akan cenderung lebih positif dibanding tahun 2018," terkutip Antara beberapa waktu lalu, Kamis, 3 Januari 2019.

    "Pasar ekspor akan terus meningkat untuk pasar Asean. Salah satu yang menonjol adalah produk low - medium MPV yang dibangun di industri-industri multinasional yang ada di Indonesia," ujarnya.

    Selain itu, Yannes juga melihat sektor ekspor kendaraan roda empat yang terus meningkat. Dia menilai produk kendaraan ekspor dalam negeri, terutama pada segmen low MPV (multi purpose vehicle) memiliki pasar yang cukup potensial, termasuk di kawasan Asia Tenggara.

    Dalam hal ini, "Khusus untuk pander, tren minat pasar Asean tampaknya semakin meningkat, kelihatannya booming di pasar Filipina dan Malaysia, dan harga di sana lebih bagus dibanding pasar lokal," katanya memapar.

    Ingin Menghemat BBM dan Menambah Penghasilan? Pakai ECO RACING AJA!



    Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara saat dihubungi terpisah mengatakan pada tahun 2019 pihaknya menargetkan total penjualan kendaraan roda empat sebanyak 1,1 juta unit. Angka tersebut sama seperti yang ditargetkan pada tahun lalu.

    Kendati target penjualan yang dicanangkan pada tahun ini sama seperti tahun lalu, Kukuh optimis pasar otomotif di Indonesia masih akan terus bergeliat.

    "Kami harapkan indikatornya selama ini ekonomi relatif tumbuh di kisaran 5,1 persen, lalu kemudian Indonesia relatif masuk dalam kategori yang cukup baik di antara negara-negara lain, jadi kami harapkan masih bisa mencapai sekitar 1,1 juta mobil di tahun 2019 walaupun kita agak hati-hati karena akan ada tahun politik," ujar Kukuh.

    Dalam hal ini juga, Kukuh melihat ada sejumlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan kendaraan di tahun ini. Salah satunya pembangunan infrastruktur yang terus digalakkan pemerintah di berbagai daerah di Indonesia.

    Meski cukup optimistis, namun Kukuh tetap mewaspadai faktor-faktor eksternal yang mungkin akan mempengaruhi penjualan mobil di tahun 2019.

    "Walaupun optimistis, tapi di dunia ini kan ada perang dagang, dan lain sebagainya, ketidakpastian juga. Tapi kalau kita bisa mencapai (target) setidaknya sama dengan 2018 itu bagus dong. Jumlah ekspornya juga bisa meningkat," ujarnya.

    Menurutnya lagi, pembangunan infrastruktur yang masif dan merata dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah-daerah, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap peningkatan daya beli.
    ©:Antara/tempo.co


    Bagikan




    Komentar & Pesan

    Nama
    Email *
    Pesan *
    Pesan dan komentar Anda tidak di publikasikan. Terimakasih.
    _______________________________________          Adv
    __________________________________________________ 
    WAKTU SAAT INI:
    Follow:
    Facebook  Twitter  Instagram  Youtube   




    08/03/19

    Industri Pulp and Kertas Meningkat Seiring Kebutuhan Pemilu 2019


    NASIONAL  |  Industri

    100 ribu ton berbagai jenis di perlukan dalam pemilu dan kebutuhan lainnya. Jadi tahun 2019 industri pulp dan kertas masih bisa naik.

    Dalam hal ini  Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) menilai permintaan global maupun domestik masih terus meningkat. Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Aryan Warga, menjelaskan bahwa industri pulp dan kertas masih bisa tumbuh 5% pada tahun depan. Hal ini mengingat kapasitas produksi pulp dan kertas masih meningkat dan juga adanya permintaan kertas untuk pemilu.

    "Untuk pemilu kebutuhannya bisa capai 100 ribu ton dengan berbagai jenis kertasnya. Tentu ini lebih banyak dibandingkan dengan Pemilu 2014 lalu," ujar Aryan, beberapa waktu lalu. Hanya saja Arya menilai tantangannya bagi Indonesia, yakni masih dituduh melakukan aksi dumping pulp. Baik dari negara seperti Amerika Serikat, Australia, India, Pakistan, dan Korea Selatan.

    Dari catatan Kementerian Perindustrian, sampai saat ini, sudah ada 84 perusahaan pulp dan kertas di Indonesia. Dan, Indonesia berada di peringkat ke-9 untuk produsen pulp terbesar di dunia serta posisi ke-6 untuk produsen kertas terbesar di dunia Selain itu, industri pulp dan kertas memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional.

    Yang jelas APKI menilai bisnis kertas saat ini dan kedepannya memiliki potensi untuk terus tumbuh seiring dengan penggunaan berbagai produk kertas yang belum bisa tergantikan.
    Apalagi industri kertas sangat terkait dengan industri lain diantaranya industri percetakan, industri pengemasan dan pengepakan, industri makanan minuman, serta menjadi penunjang berbagai kegiatan administrasi, kearsipan dan perkantoran.

    Berdasarkan kinerja ekspornya, industri kertas berhasil menduduki peringkat pertama dan industri pulp peringkat ketiga untuk ekspor produk kehutanan selama tahun 2011-2017. Pada 2017, kedua industri tersebut menyumbang ke devisa negara sebesar US$ 5,8 miliar. Yang berasal dari kegiatan ekspor pulp sebesar US$ 2,2 miliar ke beberapa negara tujuan utama yaitu China, Korea,India, Bangladesh dan Jepang serta ekspor kertas sebesar US$ 3,6 miliar ke negara Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, Vietnam dan China.


    Bagikan




    Komentar & Pesan

    Nama
    Email *
    Pesan *
    Pesan dan komentar Anda tidak di publikasikan. Terimakasih.
    _______________________________________          Adv
    __________________________________________________ 
    WAKTU SAAT INI:
    Follow:
    Facebook  Twitter  Instagram  Youtube